Senin, 21 September 2015

Silsilah Para Dewa (Sang Hyang) Dalam Cerita Pewayangan

Silsilah Sang Hyang Nurrasa (Sejarah Dewa Dalam Pewayangan)

Sang Hyang Adama berputera Sang Hyang Sita (Syits). Sang Hyang Sita berputera Sang Hyang Nurcahya. Sang Hyang Nurcahya berputera Sang Hyang Nurrasa. Sang Hyang Nurrasa berputra:
1.      Sang Hyang Darmajaka,
2.      Sang Hyang Wenang dan,
3.      Sang Hyang Wening, (putera kembar),
4.      Sang Hyang Taha.

*** Sang Hyang Darmajaka putera Sang Hyang Nurrasa pertama. bertempat tinggal di Kahyangan Hima Himawan,

Sang Hyang Darmajaka berputera :
1.      Dewi Darmani 
2.      Sang Hyang Darmana 
3.      Sang Hyang Triyarta, berputera Dewi Barawati, Dewi Barawati menjadi istri Prabu Banaputra, Raja Ayodyapala,  dan  berputera  Dewi Ragu, atau Dewi Kausalya atau  Dewi Sukasalya, Ibunda Prabu Rama di negeri Ayodyapala.
4.      Sang Hyang Caturkaneka, berputera Sang Hyang Kanekaputra atau Narada.
5.      Sang Hyang Pancaresi , berputra:
Dewi Wiyodi, menjadi istri Bathara Narada, putera Sang Hyang Caturkaneka. Sang Hyang Narada  tinggal di Kahyangan Siddi Udal Udal (Suduk Pangudal udal), dari Dewi Wiyodi Bathara Narada berputera :
1.      Dewi Kanekawati 
2.      Bathara Malangdewa


 ***  Bathara Soma, berputera :
1.      Dewi Ratih. menjadi istri Bathara Kamajaya.
2.      Dewi Sumi, menjadi istri Bathara Bayu
3.      Bathara Wismaka, putera kelima Sang Hyang  Pancaresi,  berputera:
1.      Dewi Pujiyanti dan
2.      Dewi Sri Sekar,keduanya menjadi istri Bathara Wisnu.
***  Sang Hyang Wenang, putera Sang Hyang Nurasa kedua.
Sang Hyang Wenang dan Dewi Sahoti, tinggal di Khayangan Undar Andir Buwana, mempunyai putera :
1.      Sang Hyang Tunggal.
2.      Sang Hyang Hening ( Sang Hyang Nioya)    
3.      Dewi Suyati.
4.      Sang Hyang Heramaya.
Putera putera mereka,
*** Sang Hyang Tunggal. Putera Sang Hyang Wenang pertama. Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Darmani, istri pertamanya, tinggal di Kahyangan Alang Alang Kumitir, berputera:
1.      Sang Hyang Rancasan
 2.     Dewi Darmanastiti menjadi istri Sang Hyang Hening (Sang Hyang Nioya) 
Dewi Darmanastiti ini bukan Darmanastiti puteri Sang Hyang Ismaya. Darmanastiti puteri Sang Hyang Ismaya bersuamikan Sang Hyang Sambu, putera Sang Hyang Manikmaya.

Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati, istri keduanya, berputera:
1.      Sang Hyang Antaga, tidak memiliki anak dan istri.
2.      Sang Hyang Ismaya,  tinggal di Khayangan Sunyaruri;
3.      Sang Hyang Manikmaya; tinggal di Khayangan Jonggring Saloka
Cerita lengkap keturunan Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Ismaya sudah banyak diceritakan pada awal cerita, yaitu pada ”Sang Hyang Manikmaya” dan "Para Putera Dewa"

Silsilah Nabi & Dewa
Ada sebuah potongan kisah Sang Hyang Rancasan, yang cemburu hati dengan putera putera Sang Hyang Tunggal dari istri yang lain. yaitu terutama dengan  Sang Hyang Manikmaya. Mengapa Sang Hyang Manikmaya yang menjadi Raja Kahyangan, sedangkan Sang Hyang Rancasan putera dengan ibu yang pertama, yaitu Ibu Darmani putera Sang Hyang Darmajaka, yang masih kerabat dewa.

Untuk menghilangkan rasa kecemburuannya, maka Sang Hyang Rancasan menciptakan Khayangan sendiri yang lebih indah dan lebih besar dari Khayangan Tribuana yang lain. Tetapi usaha Sang Hyang Rancasan, yang dimaksud mengobati hatinya dari keirian hati pada Sang Hyang Manikmaya ini, diartikan oleh Sang Hyang Manikmaya  melawan kekuasaan Raja Dewa, yaitu melawan dirinya. Sang Hyang Rancasan dianggap mengangkat dirinya menjadi Raja Dewa yang menyamar  Sang Hyang Manikmaya. Hal ini yang menjadikan Sang Hyang Manikmaya marah. Sang Hyang Manikmaya menghancurkan Kahyangan ciptaan Sang Hyang Rancasan, sedangkan Sang Hyang Rancasan ikut  tewas dalam Kahyangan ciptaannya sendiri.

Perbuatan Sang Hyang Manikmaya ini mendapat hukuman Sang Hyang Tunggal, yaitu Sang Hyang Manikmaya, akan berkaki kecil, akan bertangan empat, berleher biru, dan bergigi taring, yang akan diterimanya secara bertahap.

Sang Hyang Hening (Sang Hyang Nioya) putera  Sang Hyang Wenang kedua.
Sang Hyang Hening atau Sang Hyang Nioya, tinggal di Kahyangan Argamaya. Sang Hyang Nioya kawin dengan Dewi Darmanastiti berputera 41 orang. Bathara Baruna dan 40 bidadari. Bidadari itu untuk menjadi istri keturunan Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Ismaya.

Diantara ke 40 bidadari, terdapat beberapa bidadari yang cantik sekali, yaitu Dewi Warsiki, salah satu pemimpin bidadari dan dan Dewi Urwaci, yang pernah jatuh cinta pada Arjuna. Namun Arjuna tidak menerima cintanya, dan akhirnya Arjuna di kutuk oleh Dewi Urwaci, menjadi seorang banci. Kejadian itu sungguh ada hikmahnya, yaitu menjadikan lebih mudah Para Pandawa menyamar sewaktu dalam hukuman buang selama 13 tahun.

          Dari ke 40 bidadari, yang telah bersuami adalah:
          Dewi Wiyati, menjadi istri Bathara Indra
          Dewi Saci, Dewi Sarasyati, dan Dewi Rarasyati menjadi istri Bathara Brahma
          Dewi Wasu menjadi istri Sang Hyang Anantanaga
          Dewi Suyati, puteri Sang Hyang Wenang, putera  ketiga.

Dewi Suyati kawin dengan Sang Hyang Anantaswara, di Kahyangan Saptapratala atau Sapta Bumi. Sang Hyang Ananataswara (ular) berputera Anantanaga. Sang Hyang Anantanaga kawin dengan Dewi Wasu, puteri Sang Hyang Nioya, kemudian berputera Sang Hyang Anantaboga, atau Antaboga. Jadi Sang Hyang Antaboga adalah keturunan ketiga Sang Hyang Wenang.

***  Sang Hyang Heramaya, putera Sang Hyang Wenang ke empat

***  Sang Hyang Heramaya kawin dengan puteri Raja Jin, berputera Dewi Gangga.

***  Sang Hyang Wening, Putera Sang Hyang Nurrasa  ketiga.
Sang Hyang Wening, berputera : Bathara Senggana dan Dewi Senggani.
          Dewi Senggani menjadi istri Sang Hyang Ismaya. Bathara Senggana menurunkan jenis burung belibis.
*** Sang Hyang Taha, Putera Sang Hyang Nurrasa ke empat. Sang Hyang Taha. Putera bungsu Sang Hyang Nurrasa, berputera :
Sang Hyang Parma, berputera Sang Hyang Pramana, Sang Hyang Pramana berputera :
Dewi Tappi. Dewi Tappi, kawin dengan Darampalan, Raja  Jin penguasa binatang binatang, berputera:
          Bathara Winata berujud burung,
          Bathara Agli, berujud musang,
          Bathara Karpa, berujud kowangan,
          Bathara Kowara berujud sapi.

Itulah Silsilah nama-nama para Dewa (Sang Hyang) dimulai dari nama Sang Hyang Adama, Sang Hyang Nurcahya sampai Sang Hyang Nurrasa dan hingga Sang Hyang Wenang yang menurun para Dewa dan dalam cerita pewayangan tersebut dikenal Khayangan Jonggring Salaka dengan pemimpinnya bernama Sang Hyang Manikmaya ( Batara Guru).

sumber: media cerita seni budaya wayang Indonesia

** Demikianlah sejarah asal muasal dewa dalam pewayangan, semoga bisa membantu memberikan pencerahan bagi para pembaca, dan wayang juga merupakan salah satu media informasi serta hiburan rakyat, dan tentunya yang tidak kalah penting adalah bagaimana upaya melestarikan aset bangsa, budaya warisan leluhur.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar