Silsilah Sang Hyang Nurrasa (Sejarah
Dewa Dalam Pewayangan)
Sang Hyang Adama berputera Sang Hyang Sita (Syits). Sang Hyang Sita berputera
Sang Hyang Nurcahya. Sang Hyang Nurcahya berputera Sang Hyang Nurrasa. Sang Hyang Nurrasa berputra:
1. Sang
Hyang Darmajaka,
2. Sang Hyang Wenang dan,
3. Sang Hyang Wening, (putera kembar),
4. Sang Hyang Taha.
*** Sang Hyang Darmajaka putera
Sang Hyang Nurrasa pertama. bertempat tinggal di Kahyangan Hima Himawan,
Sang Hyang Darmajaka berputera :
1. Dewi
Darmani
2. Sang
Hyang Darmana
3. Sang
Hyang Triyarta, berputera Dewi Barawati, Dewi Barawati menjadi istri Prabu Banaputra, Raja Ayodyapala, dan berputera Dewi Ragu, atau
Dewi Kausalya atau Dewi
Sukasalya, Ibunda Prabu Rama di negeri Ayodyapala.
4. Sang
Hyang Caturkaneka, berputera Sang Hyang Kanekaputra atau Narada.
5. Sang Hyang
Pancaresi , berputra:
Dewi Wiyodi, menjadi istri Bathara
Narada, putera Sang Hyang Caturkaneka. Sang Hyang Narada tinggal di
Kahyangan Siddi Udal Udal (Suduk Pangudal udal), dari Dewi Wiyodi Bathara
Narada berputera :
1.
Dewi Kanekawati
2. Bathara
Malangdewa
***
Bathara Soma, berputera :
1. Dewi
Ratih. menjadi istri Bathara Kamajaya.
2. Dewi
Sumi, menjadi istri Bathara Bayu
3. Bathara Wismaka, putera kelima Sang Hyang Pancaresi, berputera:
1. Dewi Pujiyanti dan
2. Dewi Sri Sekar,keduanya menjadi istri Bathara Wisnu.
***
Sang Hyang Wenang, putera Sang Hyang Nurasa kedua.
Sang Hyang Wenang dan Dewi Sahoti,
tinggal di Khayangan Undar Andir Buwana, mempunyai putera :
1. Sang
Hyang Tunggal.
2. Sang
Hyang Hening ( Sang Hyang Nioya)
3. Dewi
Suyati.
4. Sang
Hyang Heramaya.
Putera putera mereka,
*** Sang Hyang Tunggal. Putera Sang Hyang
Wenang pertama. Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Darmani, istri pertamanya,
tinggal di Kahyangan Alang Alang Kumitir, berputera:
1. Sang
Hyang Rancasan
2. Dewi
Darmanastiti menjadi istri Sang Hyang Hening (Sang Hyang Nioya)
Dewi Darmanastiti ini bukan Darmanastiti puteri Sang Hyang Ismaya.
Darmanastiti puteri Sang Hyang Ismaya bersuamikan Sang Hyang Sambu, putera Sang
Hyang Manikmaya.
Sang Hyang Tunggal dengan Dewi Rekatawati, istri keduanya, berputera:
1. Sang
Hyang Antaga, tidak memiliki anak dan istri.
2. Sang
Hyang Ismaya, tinggal di Khayangan
Sunyaruri;
3. Sang Hyang
Manikmaya; tinggal di Khayangan Jonggring Saloka
Cerita lengkap keturunan Sang Hyang
Manikmaya dan Sang Hyang Ismaya sudah banyak diceritakan pada awal cerita,
yaitu pada ”Sang Hyang Manikmaya” dan "Para Putera Dewa"
Silsilah Nabi & Dewa |
Ada sebuah potongan kisah Sang Hyang Rancasan, yang cemburu hati dengan putera
putera Sang Hyang Tunggal dari istri yang lain. yaitu terutama dengan
Sang Hyang Manikmaya. Mengapa Sang Hyang Manikmaya yang menjadi Raja Kahyangan,
sedangkan Sang Hyang Rancasan putera dengan ibu yang pertama, yaitu Ibu Darmani
putera Sang Hyang Darmajaka, yang masih kerabat dewa.
Untuk menghilangkan rasa kecemburuannya, maka Sang Hyang Rancasan menciptakan Khayangan sendiri yang lebih indah dan lebih besar dari Khayangan Tribuana yang lain. Tetapi usaha Sang Hyang Rancasan, yang dimaksud mengobati hatinya dari keirian hati pada Sang Hyang Manikmaya ini, diartikan oleh Sang Hyang Manikmaya melawan kekuasaan Raja Dewa, yaitu melawan dirinya. Sang Hyang Rancasan dianggap mengangkat dirinya menjadi Raja Dewa yang menyamar Sang Hyang Manikmaya. Hal ini yang menjadikan Sang Hyang Manikmaya marah. Sang Hyang Manikmaya menghancurkan Kahyangan ciptaan Sang Hyang Rancasan, sedangkan Sang Hyang Rancasan ikut tewas dalam Kahyangan ciptaannya sendiri.
Perbuatan Sang Hyang Manikmaya ini mendapat hukuman Sang Hyang Tunggal, yaitu Sang Hyang Manikmaya, akan berkaki kecil, akan bertangan empat, berleher biru, dan bergigi taring, yang akan diterimanya secara bertahap.
Sang Hyang Hening (Sang Hyang Nioya)
putera Sang Hyang Wenang kedua.
Sang Hyang Hening atau Sang Hyang
Nioya, tinggal di Kahyangan Argamaya. Sang Hyang Nioya kawin dengan Dewi
Darmanastiti berputera 41 orang. Bathara Baruna dan 40 bidadari. Bidadari itu untuk
menjadi istri keturunan Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Ismaya.
Diantara ke 40 bidadari, terdapat
beberapa bidadari yang cantik sekali, yaitu Dewi Warsiki, salah satu pemimpin bidadari
dan dan Dewi Urwaci, yang pernah jatuh cinta pada Arjuna. Namun Arjuna tidak
menerima cintanya, dan akhirnya Arjuna di kutuk oleh Dewi Urwaci, menjadi
seorang banci. Kejadian itu sungguh ada hikmahnya, yaitu menjadikan lebih mudah
Para Pandawa menyamar sewaktu dalam hukuman buang selama 13 tahun.
Dari
ke 40 bidadari, yang telah bersuami adalah:
Dewi
Wiyati, menjadi istri Bathara Indra
Dewi
Saci, Dewi Sarasyati, dan Dewi Rarasyati menjadi istri Bathara Brahma
Dewi
Wasu menjadi istri Sang Hyang Anantanaga
Dewi
Suyati, puteri Sang Hyang Wenang, putera ketiga.
Dewi Suyati kawin dengan Sang Hyang
Anantaswara, di Kahyangan Saptapratala atau Sapta Bumi. Sang Hyang Ananataswara
(ular) berputera Anantanaga. Sang Hyang Anantanaga kawin dengan Dewi Wasu, puteri
Sang Hyang Nioya, kemudian berputera Sang Hyang Anantaboga, atau Antaboga. Jadi
Sang Hyang Antaboga adalah keturunan ketiga Sang Hyang Wenang.
***
Sang Hyang Heramaya, putera Sang Hyang Wenang ke empat
*** Sang Hyang
Heramaya kawin dengan puteri Raja Jin, berputera Dewi Gangga.
*** Sang Hyang Wening, Putera Sang Hyang Nurrasa ketiga.
Sang Hyang Wening, berputera : Bathara
Senggana dan Dewi Senggani.
Dewi
Senggani menjadi istri Sang Hyang Ismaya. Bathara Senggana menurunkan jenis
burung belibis.
*** Sang Hyang Taha, Putera Sang Hyang
Nurrasa ke empat. Sang Hyang
Taha. Putera bungsu Sang Hyang Nurrasa, berputera :
Sang Hyang Parma, berputera Sang Hyang
Pramana, Sang Hyang Pramana berputera :
Dewi Tappi. Dewi Tappi, kawin dengan
Darampalan, Raja Jin penguasa binatang
binatang, berputera:
Bathara
Winata berujud burung,
Bathara
Agli, berujud musang,
Bathara
Karpa, berujud kowangan,
Bathara
Kowara berujud sapi.
Itulah
Silsilah nama-nama para Dewa (Sang Hyang) dimulai dari nama Sang Hyang Adama,
Sang Hyang Nurcahya sampai Sang Hyang Nurrasa dan hingga Sang Hyang Wenang yang
menurun para Dewa dan dalam cerita pewayangan tersebut dikenal Khayangan
Jonggring Salaka dengan pemimpinnya bernama Sang Hyang Manikmaya ( Batara
Guru).
sumber: media cerita seni budaya wayang Indonesia
** Demikianlah sejarah asal muasal dewa dalam pewayangan, semoga bisa membantu memberikan pencerahan bagi para pembaca, dan wayang juga merupakan salah satu media informasi serta hiburan rakyat, dan tentunya yang tidak kalah penting adalah bagaimana upaya melestarikan aset bangsa, budaya warisan leluhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar